Halaman

Senin, 16 September 2019

SEJARAH BERDIRI


Awal Lahirnya Surat Kabar Umum GARUDA pada tahun 2002 tidak terlepas dari gonjang ganjing perputaran politik yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat. Dimana dengan Penjualan 35 persensaham Pabrik Semen milik masyarakat Sumatera Barat kepada Cemex milik pemerintah Mexiko dibawah kepemimpinan Norwega telah melukai hati masyarakat Sumatera Barat terutama sekali masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan kota Padang sebagai pemilik tanah ulayat tempat pabrik semen itu dibangun dan berdiri semenjak tahun 1910. Dikaki Bukit Indarung itulah semenjak 1910 Pemerintahan Belanda dengan sangat Kokoh dan segala macam material bahan pembuat semen itu ada di Kecamatan Lubuk Kilangan ini. Tahun 2002 itulah segala macam rasa kecewa masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan beserta masyarakat Sumatera Barat mulai melakukan segala orasi dan demontrasi kepada pemerintahan pusat di Jakarta. Namun perjuangan itu tidak semuanya mulus, dimana tidak satupun media massa pusat dan daerah yang mempulikasikan perjuangan masyarakat ini yang hampir tiap minggu berorasi dikantor Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) RI di Jakarta untuk menjatuhkan Mentri BUMN yang waktu dijabat Laksamana Sukardi. Keadaan ini masyarakat Lubuk Kilangan yang diwakili tokoh Masyarakat ALEIDRUS, SH., A CHANDANY, MS. SAWIR JALAS dan Alm ALIMAS DJILIS mendukung seorang tokoh masyarakat Aleidrus untuk mendirikan media massa yang juga di dukung manajemen Semen Padang Ikhdan Nizar yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT. Semen Padang. Dengan segala tetek bengek perizinan pun diurus oleh Aleidrus karena lawan yang akan dihadapi adalah pemerintah pusat dijakarta, dan dengan bermodal Rp 500 ribu kemudian terbitlah "TABLOID GARUDA EXPRES" dalam ukuran 25 cm kali 40 cm yang dicetak pada percetakan PT. Ikhlas dipadang yang mempergunakan mesin yang masih serba manual. Dengan terbit dan munculnya Tabloid Garuda ini yang Ketua Yayasan masih dijabat oleh Kapten Cku Adriannovel, SE dan Dewan Pembina Kepala Kejaksaan Negeri kota Pekanbaru Elvis Jonni, SH. Sepertinya Perjuangan masyarakat ini mulai mendapat dukungan. Sukardi pin dilengserkan dari jabatannya karena demontrasi di Jakarta dan di kota Padang mulai berlangsung tiap hari yang dilakukan masyarakat secara murni. Dan dengan munculnya segala macam jenis pemberitaan melalui TABLOID GARUDA. Maka semenjak itulah semua media masa daerah dan Jakarta beserta media elektronik juga mulai menyerang pemerintah pusat yang telah sewenang-wenang menjual saham pabrik Semen Padang kebanggaan masyarakat Sumatera Barat. Demontrasi dan perkelahian pun terjadi dimana-mana untuk memperjuangkan pabrik Semen Padang kebanggaan Rang Minang media GARUDA pun berkibar dimana-mana, pada tahun 2003 pun media GARUDA yang sudah dari tahun 2003 sudah mulai berganti menjadi Surat kabar Umum GARUDA diresmikan Bupati Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi "Abdul Fattah.SH" dengan mendirikan Kantor Perwakilannya di Jalan Gajah Mada Kota Muara Bulian ini dan sampai sekarang SURAT KABAR UMUM GARUDA masih kokoh bertahan di kota Muara Bulian sebagai media mingguan tertua bagi masyarakat dan insan pers di Kabupaten Batanghari. Dan malahan pada Tahun 2005 salah seorang wartawan senior Surat Kabar Umum Garuda Provinsi Jambi NAZARUDIN juga mendapat fasilitas naik haji dari walikota jambi Arifin Manaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar